REPRESENTASI IDENTITAS ORANG JAWA DALAM CERITA PANJI VERSI WAYANG GEDHOG
DOI:
https://doi.org/10.52829/jantra.v14i2.98Kata Kunci:
wayang gedhog, Panji, representasi, Jawa, KeratonAbstrak
Wayang g?dhog adalah sebuah pertunjukan boneka yang pernah populer di Jawa, khususnya wilayah Surakarta dan Yogyakarta hingga awal abad ke-20. Pertunjukan yang bertema cerita Panji ini selalu diidentikkan dengan tradisi Keraton dari waktu ke waktu, dan secara tidak langsung pula mencerminkan tatanan kehidupan berikut alam pemikiran anggota institusi politik ini mulai dari para aristokrat hingga abdi dal?m. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap sejauh mana teks pertunjukan dan artefak wayang g?dhog merepresentasikan dunia pemikiran dan sikap orang Jawa, khususnya para warga Keraton baik secara sosial, kultural, religi dan politis terhadap fenomena perubahan zaman yang terjadi pada saat berkembang pesatnya kesenian ini dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan menggunakan pendapat Homi K. Bhabha tentang proses Identifikasi Diri. Artikel ini menggunakan data naskah dan boneka wayang gedhog gaya Surakarta sebagai objek material yang diobservasi dan diperbandingkan satu sama lain. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa wayang gedhog sebagai sebuah bentuk kesenian bukan hanya berfungsi sebagai hiburan dan sajian estetis saja, namun di dalamnya terekam pula pergulatan orang Jawa di keraton-keraton untuk terus menerus meredefinisi konsep identitas dirinya.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Copyright setiap artikel yang diterbitkan oleh Jantra, dipegang sepenuhnya oleh Jantra. Penulis berhak menggunakan data pada artikel yang telah diterbitkan sesuai dengan ketentuan penulisan ilmiah, namun tidak diperkenankan untuk mempublikasikan artikel tersebut pada jurnal atau media publikasi lainnya.



