REFLEKSI KETAUHIDAN DALAM WAYANG SADAT LAKON KI AGENG PENGGING
DOI:
https://doi.org/10.52829/jantra.v14i2.91Kata Kunci:
Tauhid, Wayang Sadat, Ki Ageng PenggingAbstrak
Wayang Sadat mulai dipentaskan oleh Suryadi pada tahun 1985 sebagai medium dakwah tauhid. Penelitian ini mengkaji ajaran tauhid dalam pementasan Wayang Sadat pada lakon Ki Ageng Pengging. Sumber data meliputi informan kunci dan dokumen atau arsip terkait Wayang Sadat. Data dihimpun dengan teknik wawancara mendalam dan analisis isi dokumen dan arsip. Untuk meningkatkan keterpercayaan data dilakukan triangulasi sumber dan review informan. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif yang terdiri dari tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lakon Ki Ageng Pengging memuat ajaran tauhid yang tersirat dalam janturan, dialog, syair gerongan, dan cakepan sulukan. Penelitian ini menjadi penting untuk dikaji walaupun terdapat banyak wayang yang juga bertujuan sebagai dakwah Islam namun sejauh ini masih normatif dan belum mendasar seperti halnya dakwah tauhid, dikarenakan Tauhid merupakan dasar dalam ajaran Islam.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Copyright setiap artikel yang diterbitkan oleh Jantra, dipegang sepenuhnya oleh Jantra. Penulis berhak menggunakan data pada artikel yang telah diterbitkan sesuai dengan ketentuan penulisan ilmiah, namun tidak diperkenankan untuk mempublikasikan artikel tersebut pada jurnal atau media publikasi lainnya.
 
							 
 



