PERANAN DALANG WAYANG KULIT DALAM PROPAGANDA PEMBANGUNAN DI BAWAH ORDE BARU
Kata Kunci:
dalang, Orde Baru, propagandaAbstrak
Tulisan ini mengkaji proses penyampaian propaganda yang disampaikan melalui dalang di Indonesia khususnya Jawa Tengah pada tahun 1986-1998. Pendekatan yang dipergunakan adalah teori komunikasi massa pada pergelaran wayang kulit. Melalui penelitian terungkap adanya kooptasi terhadap dalang dalam melakukan penyampaian pesan-pesan pemerintah Orde Baru kepada masyarakat luas. Usaha pemerintah untuk melakukan propaganda melalui dalang begitu kentara pasca Gerakan 30 September. Akibatnya, terjadi perubahan konsep pertunjukan wayang kulit. Seringkali dalang menyisipkan pesan-pesan pemerintah, baik secara implitis maupun terang-terangan. Pesan-pesan ini disampaikan melalui janturan, ginem, gending, termasuk dalam adegan limbukan dan gara-gara. Namun pementasan wayang kulit pada era Orde Baru juga mendorong kreativitas para dalang dalam menciptakan lakon baru, menggubah lakon, hingga menciptakan gending-gending bernuansa pembangunan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Copyright setiap artikel yang diterbitkan oleh Jantra, dipegang sepenuhnya oleh Jantra. Penulis berhak menggunakan data pada artikel yang telah diterbitkan sesuai dengan ketentuan penulisan ilmiah, namun tidak diperkenankan untuk mempublikasikan artikel tersebut pada jurnal atau media publikasi lainnya.



